Sebagian besar orang tentu menginginkan untuk “menjadi kaya” tetapi untuk meraihnya membutuhkan perjuangan yang cukup melelahkan, sebagian besar orang banyak yang menyerah bahkan berhenti ditengah jalan dalam memperjuangkannya. Tapi tahukah kita apakah yang dimaksudkan dengan kaya secara financial.
Kita bisa merujuk kepada salah satu pakar Manajemen Keuangan Keluarga ( Safir Senduk) bahwa “orang kaya bisa menyisihkan penghasilannya untuk menabung” sedangkan orang miskin tidak bisa menyisihkan pendapatannya karena habis untuk konsumsi biaya hidup.
Disebutkan juga sebuah keluarga dikatagorikan sehat secara keuangan jika penghasilannya punya postur 50% untuk konsumsi, 10% investasi dan tabungan, 10% untuk premi asuransi dan 30% untuk cicilan hutang. Porsi 30% untuk cicilan utang masih normal dan hitungan maksimal. Dengan catatan jenis utangnya berupa pelengkap kebutuhan keluarga yang primer seperti rumah atau mobil. Kelolalah keuangan dengan skala prioritas seperti ini.
1. Zona E
Orang-orang yang berada pada zona E ini adalah golongan pekerja, bisa sebagai karyawan atau karyawati yang bekerja pada instansi pemerintah atau swasta. Penghasilan dari golongan ini adalah murni 100% dari gaji yang diterima setiap bulan bisa diawal atau diakhir bulan. Besar kecilnya gaji yang diterima oleh golongan pekerja tergantung dari masing-masing instansi yang bersangkutan. Pada golongan ini untuk menjadi kaya bisa memakai patokan seperti diatas, usahakan untuk konsumsi 30-40% saja sehingga yang 10% bisa dimasukkan pada investasi dan tabungan sehingga total menjadi 20%.
2. Zona S
Orang –orang yang berada pada zona S ini adalah orang yang ingin menjadi bos untuk diri mereka sendiri. Tidak suka jika penghasilannya tergantung pada orang lain. Tipe pekerja keras dan perfeksionis, bereaksi terhadap rasa takut tidak dengan mencari rasa aman tetapi dengan mengambil alih kendali keadaan dan melakukannya sendiri. Uang bukanlah yang terpenting tapi kemandirian merekalah yang terpenting. Mereka yang berada di zona ini biasanya para professional yang “mempunyai keahlian/ pekerjaan” tertentu yang sulit untuk diduplikasi sehingga sulit untuk menemukan orang yang bisa membantu pekerjaannya. Mereka semua yang ada di zona ini adalah pekerja keras sehingga uang sangat mudah didapat berkat keahliannya dan bisa kaya. Konsep untuk menjadi kaya tetap harus mengikuti pola alokasi prosentasi seperti diatas.
3. Zona B
Orang-orang yang masuk dalam kelompok ini adalah sebagai “pemilik usaha”. Kelompok ini lebih senang mendelegasikan pekerjaannya. Biasanya yang diajak bekerja sama dari kelompok yang berada di zona E dan zona S. Orang-orang yang berada di zona B ini “mempunyai sistem” dan menyewa orang-orang berkompeten untuk menjalankan sistem tersebut. Karena adanya sistem inilah maka orang-orang yang berada di zona B menjadi kaya.
4. Zona I
Orang-orang yang berada dalam kelompok ini adalah “penanam modal” / Investor. Disini para investor menanamkan uangnya untuk menghasilkan uang. Banyak jenis dan ragam bentuk investasinya bisa berujud barang dan jasa. Di zona ini bisa menjadi kaya juga.
Kesimpulannya adalah semua zona bisa menjadi kaya, perbedaannya adalah “cara memperoleh penghasilan”.
Pada zona E anda “punya pekerjaan”, zona S anda “memiliki pekerjaan”, zona B anda “memiliki sistem” dan “orang bekerja untuk anda”, zona I “uang bekerja untuk anda”.
SEMOGA BERMANFAAT